PT Telkom Kandatel Riau Kepulauan kembali menyalurkan dana bergulir sebesar Rp. 2,090 Milyar di semester III tahun 2008 di Graha Telkom Batam. Dana bergulir yang bersumber dari penyisihan laba bersih Telkom ini diserahkan kepada 138 mitra binaan dengan bunga pinjaman yang cukup rendah, 6% per tahunnya (10/9).
GM Kandatel Rikep Mulyanta menjelaskan, kredit yang disalurkan dalam Program Kemitraan Telkom ditujukan untuk meningkatkan penguatan perekonomian masyarakat dengan menjalankan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kepulauan Riau agar menjadi tangguh dan mandiri. Dana kredit ini agar dimanfaatkan untuk pengembangan modal usaha dan harus dibayar secara konsisten. Bila pembayaran kredit ini lancar maka peluang masyarakat lainnya yang membutuhkan modal usaha semakin terbuka.
Mitra binaan Telkom terus bertambah. Hingga tahun 2007 lalu, tercatat 1.182 UKM telah bergabung sebagai mitra binaan Telkom dengan jumlah midal usaha yang beredar mencapai 15,550 Milyar. Sedangkan pada tahun 2008 saja, Telkom Kandatel Rikep telah mengucurkan kredit lunak sebesar Rp. 4,642 M kepada jumlah 321 UKM. Untuk tahun 2005, jumlah kredit yang disalurkan kecil karena keuntungan Telkom juga kecil, ucapnya mengungkapkan. Sebagai bentuk pembinaan, beberapa mitra binaan yang sukses telah diikutsertakan Telkom dalam pameran yang berlangsung di Batam maupun ke luar daerah.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh mitra binaannya ikut memajukan Telkom dengan menggunakan Flexi, Speedy dan produk lainnya untuk kebutuhan sehari-hari sehingga keuntungan Telkom akan dirasakan juga masyarakat lainnya.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Batam Drs. H. Syamsul Bahrum, Amp, Msi, Phd yang diundang Telkom untuk memotivasi dan memberikan wawasan pengembangan wira usaha berharap modal pinjaman yang akan diterima mitra usaha Telkom ini dikelola secara cerdas. ”Pinjaman adalah amanah. Apapun bentuknya, kita harus mengembalikan pinjaman sesuai dengan persyaratan yang berlaku,” katanya.
Oleh karena itu, buatlah analisis dan gunakan modal ini sebaik-baiknya. Jangan sampai rugi, karena kalau rugi maka kita akan sulit untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Salah satu caranya, kata Syamsul, kurangi budaya konsumtif bila sudah untung. Belajarlah dari kegagalan yang pernah kita alami dan buka mata dan telinga kita agar mau belajar dari kesuksesan orang lain, tambahnya.
Kredit UKM yang digulirkan Telkom 4 kali dalam setahun ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (Good Corporate Citizenship dan Corporate Social Responsibility) untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan di wilayah usahanya. Hal ini diungkapkan Munir, Junior Manager PKBL area Rikep. Dana pinjaman sebesar Rp. 2,090 M yang disalurkan kepada 138 mitra binaan Telkom ini meliputi usaha industri sebanyak 6 UKM, usaha perdagangan (113 UKM), usaha pertanian (1 UKM) dan usaha jasa (18 UKM). Semua mitra binaan telah disurvey secara selektif dengan mempertimbangkan aspek komunitas, kelayakan usaha, tenaga kerja dan kemampuan pengembalian piutang. (*)
GM Kandatel Rikep Mulyanta menjelaskan, kredit yang disalurkan dalam Program Kemitraan Telkom ditujukan untuk meningkatkan penguatan perekonomian masyarakat dengan menjalankan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kepulauan Riau agar menjadi tangguh dan mandiri. Dana kredit ini agar dimanfaatkan untuk pengembangan modal usaha dan harus dibayar secara konsisten. Bila pembayaran kredit ini lancar maka peluang masyarakat lainnya yang membutuhkan modal usaha semakin terbuka.
Mitra binaan Telkom terus bertambah. Hingga tahun 2007 lalu, tercatat 1.182 UKM telah bergabung sebagai mitra binaan Telkom dengan jumlah midal usaha yang beredar mencapai 15,550 Milyar. Sedangkan pada tahun 2008 saja, Telkom Kandatel Rikep telah mengucurkan kredit lunak sebesar Rp. 4,642 M kepada jumlah 321 UKM. Untuk tahun 2005, jumlah kredit yang disalurkan kecil karena keuntungan Telkom juga kecil, ucapnya mengungkapkan. Sebagai bentuk pembinaan, beberapa mitra binaan yang sukses telah diikutsertakan Telkom dalam pameran yang berlangsung di Batam maupun ke luar daerah.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh mitra binaannya ikut memajukan Telkom dengan menggunakan Flexi, Speedy dan produk lainnya untuk kebutuhan sehari-hari sehingga keuntungan Telkom akan dirasakan juga masyarakat lainnya.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Batam Drs. H. Syamsul Bahrum, Amp, Msi, Phd yang diundang Telkom untuk memotivasi dan memberikan wawasan pengembangan wira usaha berharap modal pinjaman yang akan diterima mitra usaha Telkom ini dikelola secara cerdas. ”Pinjaman adalah amanah. Apapun bentuknya, kita harus mengembalikan pinjaman sesuai dengan persyaratan yang berlaku,” katanya.
Oleh karena itu, buatlah analisis dan gunakan modal ini sebaik-baiknya. Jangan sampai rugi, karena kalau rugi maka kita akan sulit untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Salah satu caranya, kata Syamsul, kurangi budaya konsumtif bila sudah untung. Belajarlah dari kegagalan yang pernah kita alami dan buka mata dan telinga kita agar mau belajar dari kesuksesan orang lain, tambahnya.
Kredit UKM yang digulirkan Telkom 4 kali dalam setahun ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (Good Corporate Citizenship dan Corporate Social Responsibility) untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan di wilayah usahanya. Hal ini diungkapkan Munir, Junior Manager PKBL area Rikep. Dana pinjaman sebesar Rp. 2,090 M yang disalurkan kepada 138 mitra binaan Telkom ini meliputi usaha industri sebanyak 6 UKM, usaha perdagangan (113 UKM), usaha pertanian (1 UKM) dan usaha jasa (18 UKM). Semua mitra binaan telah disurvey secara selektif dengan mempertimbangkan aspek komunitas, kelayakan usaha, tenaga kerja dan kemampuan pengembalian piutang. (*)
No comments:
Post a Comment